Selama menggeluti hobi fotografi, memotret makanan adalah yang paling menantang bagi saya. Beberapa hari lalu, saya menemukan ada acara workshop food photography yang diadakan oleh Gudang Digital. Wah, tentu saja momen ini harus saya manfaatkan untuk belajar memotret makanan.
Alasan saya semakin kuat untuk ikutan workshop food photography ini ketika mengetahui kalau acara diadakan di restoran hits yang baru buka, yaitu HeHa SkyView yang terletak di Bukit Bintang.
Pernah satu kali saya ingin mendokumentasikan restoran━yang sekaligus merangkap jadi tempat wisata ini. Namun ketika saya datang, tak disangka ternyata ramai sekali! Saya sampai mengurungkan niat untuk masuk dan balik badan bubar jalan.
Lanjut tentang workshop food photography, hampir saja saya tidak jadi berpartisipasi karena kata narahubung kuota sudah penuh. Sempat kecewa juga, tapi yasudahlah mungkin belum jodoh.
Eh tapi dua hari kemudian saya diberitahu oleh narahubung kalau ada peserta yang tidak jadi ikut dan menawarkan tempat untuk saya. Tanpa pikir panjang, mau dong! Saya mendaftar untuk dua orang, yaitu untuk saya sendiri dan Mas Suami. Dia tertarik juga pengen ikutan belajar motret makanan. 😁
Saat hari H, kami datang telat yaitu pukul 09.00 yang seharusnya acara mulai pukul 08.00. Saat memasuki area HeHa SkyView, tampak lengang. Memang jam operasional HeHa SkyView mulai dari pukul 10.00, jadi workshop food photography ini agak eksklusif juga karena para peserta diperbolehkan masuk dari pukul 08.00 sesuai jam acara.
Luar Lobby HeHa SkyView |
Kami diarahkan menuju ke ruang meeting yang berada di restoran. Sambil berjalan menuju ruang meeting, kami melewati area luar HeHa SkyView. Konsepnya seperti taman yang dilengkapi dengan sky walk. Seketika saya ingat Bandung karena ada beberapa lokasi yang memiliki konsep seperti ini, seperti Ciwalk.
Skywalk menuju gedung restoran HeHa SkyView |
Skywalk |
Pantas saja tempat ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal, karena sky walk ini memperlihatkan pemandangan yang indah khususnya jika dilihat pada saat matahari terbenam atau malam hari. Kalau orang-orang bilang, tempat ini disebut sebagai Jogja Lantai Dua.
Sedikit tips kalau mau mampir ke sini lebih baik siang hari. Kalaupun ingin sore atau malam hari, musti sabar karena ramai banget!
***
Tiba di ruang meeting, ternyata acara sudah dimulai. Narasumber sedang mempresentasikan materi food photography. Kalau kamu suka memotret makanan dan berbagi foto di Instagram, pasti sudah tidak asing lagi dengan narasumber ini yaitu teteh Rika Ekawati.
Suasana Presentasi Food Photography oleh Rika Ekawati |
Seluruh peserta yang mengikuti workshop ini adalah perempuan, sebagian besar mungkin para ibu-ibu. Sepertinya mereka bergabung di satu komunitas yaitu Komunitas Emak-emak Blogger, mungkin. Karena mereka tampak akrab sekali.
Sementara itu suami saya adalah satu-satunya peserta laki-laki. Meskipun ada dua atau tiga pria lain yang mengikuti selama acara berlangsung. Mereka dari pihak Gudang Digital, penyelenggara acara ini. Bahkan salah satunya adalah pemilik Gudang Digital.
Presentasi teh Rika intinya membicarakan mengenai teknik dan konsep dalam food photography. Ia juga memberikan tips agar makanan ataupun properti tampak menarik dalam foto.
Percayalah, memotret makanan tidak sesederhana yang kalian bayangkan. 😂
Usai presentasi, kami diarahkan menuju ke lantai atas restoran untuk praktik memotret makanan. Sudah disediakan beberapa macam makanan dari restoran HeHa untuk dijadikan sebagai properti foto.
Satu makanan datang, yaitu pizza. Sontak para peserta langsung mengerubungi meja tempat pizza diletakkan.
Seketika saya lihat ada sepiring pastel di atas meja. Tidak ada yang melirik pastel ini. Sebenarnya bukan properti foto, pastel ini buat kudapan para peserta. Saya foto saja pastel ini dan alhasil saya tampak sibuk sendirian sementara yang lain ramai-ramai motret pizza.
Di workshop food photography ini saya berbekal lensa Canon FD 50mm f/1.4 SSC. Sempat saya gonta-ganti dengan lensa kit, tapi saya lebih sreg dengan lensa fix ini meskipun harus memotret agak jauh dari makanan karena kamera saya menggunakan cropped sensor.
Beberapa menit kemudian, mulai datang makanan satu per satu. Ada steak, ayam panggang, pisang goreng, dan nasi goreng. Para peserta mulai berpencar memotret makanan.
Agak sulit juga buat saya memotret makanan ini karena tidak bisa leluasa. Diam-diam saya juga belajar memerhatikan peserta lain yang memotret makanan. Melihat bagaimana mereka mengambil sudut pemotretan, dan membuat konsep. Sesekali saya lirik hasil fotonya, bagus-bagus.
Saya sendiri merasa tidak puas dengan hasil jepretan saya. Merasa selalu ada yang kurang.
Saya tukaran dengan suami, gantian dia yang memotret makanan menggunakan kamera saya karena tampaknya para peserta sudah mulai berhenti memotret. Saya sesekali ikut melihat suami, sambil memotret dengan kamera hp.
Mas Suami sibuk memotret makanan |
Hasil Jepretan Mas Suami, belum diedit |
Hasil Jepretan Mas Suami, belum diedit |
Hasil jepretan suami saya juga bagus menurut saya. Nggak nyangka punya bakat juga dia memotret makanan. 😅
Matahari semakin tinggi, waktu sudah menunjukkan pukul 11.00. Kami para peserta satu per satu berhenti memotret. Ada yang sudah lelah, atau mungkin sudah merasa cukup dengan hasil fotonya.
Kami semua menutup acara dengan berfoto bersama.
Kemudian sebagian ada yang pulang dan sebagian lagi mengobrol dengan narasumber teh Rika. Sementara saya dan Mas pamit dengan pihak Gudang Digital dan beranjak pergi.
***
Btw, ini pertama kalinya saya ikut workshop food photography.
Meskipun saat acara, tidak ada interaksi yang berarti dengan narasumber maupun peserta lainnya. Alias saya solo-ing. Eh, duo-ing dengan Mas Suami. Tapi, pengalaman ini cukup menyenangkan karena saya bisa menambah ilmu memotret makanan.
Terima kasih Gudang Digital, saya tunggu edisi workshop photography selanjutnya. Siapa tahu saya tertarik untuk ikutan lagi. 😋
0 comments:
Post a Comment