Thursday 12 September 2019

Sayang sama si Samyang 12mm f/2 for Sony


Setelah memiliki lensa kedua, saya jadi ketagihan ingin punya lensa lagi. Kali ini saya pengen lensa ultra wide. Berangkat dari keinginan untuk latihan motret arsitektur, saya pun kemudian mencoba mencari rekomendasi lensa ultra wide yang oke dan dengan harga yang affordable tentunya.

Lensa wide yang pertama kali muncul di benak saya adalah lensa-lensa pancake milik Sony. Selain sangat compact, sudah pasti memiliki fitur auto. Iya, saya kangen juga pakai lensa dengan fitur auto. 

Jadi, lensa wide Sony E yang menjadi pertimbangan saya adalah Sony E 20mm f/2.8 dan Sony E 16mm f/2.8. Kedua lensa pancake ini harganya masih cukup terjangkau, yaitu kisaran Rp 2juta sampai Rp 3juta. Ada juga lensa zoom wide Sony E 10-18mm f/4, tapi saya belum kuat menghadapi harganya yaitu Rp 8,999,000 dengan kondisi baru.

Lensa Sony E 20mm f/2.8 (sumber: thephoblographer.com)

Baiklah. Pertimbangan masih pada Sony E 20mm f/2.8 atau Sony E 16mm f/2.8. Selanjutnya saya mencari informasi detail dari kedua lensa ini.

Antara Rokinon dan Samyang
Loh, dari Sony kok tiba-tiba antara Rokinon dan Samyang?!

Jadi gini, setelah saya baca ulasan soal dua lensa itu, saya masih merasa belum sreg dengan fitur dua lensa Sony tersebut. Ya, kayak belum ngeklik aja. Lalu, saat menggali lebih dalam soal informasi kedua lensa tersebut, saya justru menemukan ulasan mengenai lensa Rokinon 12mm f/2 for Sony. Ulasan tersebut mengatakan kalau ia puas dengan performa lensa, termasuk untuk memotret astrofotografi. Ada ulasan lain juga yang membahas mengenai lensa Rokinon 12mm f/2 ini.

Sebenarnya saya asing dengan Rokinon di Indonesia. Saya tahu Rokinon itu merk lensa, tapi kayaknya jarang banget menemukan ada orang yang pakai lensa Rokinon di sini??

Setelah ditelusuri lebih lanjut, Rokinon memiliki nama lain yaitu Samyang. Kedua nama lensa ini ternyata masih satu perusahaan. Nah, kalau Samyang sih familiar banget! Ternyata, Rokinon 12mm f/2 sama dengan Samyang 12mm f/2.
Rokinon 12mm f/2 dan Samyang 12mm f/2 sama aja. Cuma beda nama, tapi lensanya sama.
Selanjutnya saya mencari tahu tentang Samyang 12mm f/2. Penasaran. Sampai lupa sama lensa Sony yang saya incar pada awalnya, hehe. Kemudian saya pun menemukan ulasan bagus mengenai Samyang 12mm f/2. Semakin mantaplah hati saya untuk memiliki lensa ini.

Sedikit informasi, berdasarkan ulasan-ulasan yang saya baca jadi secara garis besar lensa Samyang 12mm f/2 bagus banget buat motret dalam keadaan low light. Karena, you know, that f/2 yang artinya bukaan lebar. Selain itu, hampir semua ulasan bilang kalau lensa ini dapat menghasilkan gambar yang tajam! Tapi... tapi, nih. Lensa Samyang 12mm f/2 tidak memiliki fitur auto alias manual. Tak apa lah, mungkin saya ditakdirkan bergulat dengan lensa manual.

Dari ulasan-ulasan ini saya jadi tergiur dengan si Samyang.

Samyang 12mm f/2 (sumber: Christopher Frost Photography)

Menemukan si Samyang 12mm f/2
Sama seperti Canon FD 50mm f/1.4 S.S.C, saya mencari lensa Samyang melalui marketplace aja. Lebih praktis dan yang menjual lensa juga banyak.

Lensa Samyang 12mm f/2 dihargai sekitar Rp 4juta untuk kondisi baru. Kalau kondisi second, harganya bisa sekitar Rp 3jutaan. Tergantung kondisi juga. Saya sendiri mencari lensa yang second aja karena lensa dengan kondisi baru belum menjadi prioritas. Apalagi ini lensa manual.

Setelah beberapa hari rajin nge-scroll katalog marketplace, saya menemukan ada yang menjual si Samyang di sekitaran Jogja. Ada yang menjual di Klaten dan Gunung Kidul. Harganya enggak beda jauh yaitu kisaran Rp 3,250,000. Karena Gunung Kidul lumayan jauh, jadi saya kontak penjual yang berada di Klaten.

Berdasarkan deskripsi, lensa Samyang 12mm f/2 yang dia jual dalam keadaan mirip seperti baru. Foto si lensa ini memang disertai dengan kelengkapan. Lengkap selengkapnya dengan kotak dan kartu garansi meskipun sudah expired. Saya semakin yakin ingin mengambilnya.

Saya mencoba mengajukan harga nego ke si penjual. Karena sama-sama di Jogja, saya inginnya COD aja. Saat dia tahu ternyata tidak perlu melakukan pengiriman menggunakan jasa ekspedisi, si penjual kemudian memberikan potongan harga pas. Saya cocok dengan harga tersebut dan deal! Dua hari kemudian saya janjian bertemu dengan istrinya si penjual yang bekerja di salah satu sekolah di kota Yogyakarta. Dekat deh jadi nggak perlu jauh-jauh ke Klaten. 😋

Hasil berburu Samyang

Jadi Sayang sama si Samyang
Kesan pertama? Legaaa! Iya, frame-nya lega banget. Mungkin karena sudah terbiasa dengan si Canon FD 50mm f/1.4, saya jadi kaget sama si Samyang yang lebar ini. Sebagai contoh bisa dilihat foto interior kamar hotel The Rich Jogja Hotel yang pernah saya foto.

Benar, deh, si Samyang 12mm f/2 ini cocok buat motret arsitektur, baik interior maupun eksterior. Dengan focal length yang selebar itu, sudah pasti bagus juga buat motret landscape dan astografi seperti yang dibilang dari ulasan di atas tadi. Distorsi yang dihasilkan nggak kerasa. Kalaupun terdistorsi, bisa dikoreksi saat post-process pada lens profile di Adobe Lightroom.

Bukaan diafragma yang besar bikin si Samyang gesit. F/2 sudah oke banget buat motret cepat dalam keadaan lowlight. DOF yang dihasilkan juga jadi agak tipis. Bokehnya lumayan tebel.

Soal ketajaman gambar, saya belum memerhatikan secara detail. Tapi sejauh ini saya sangat puas dengan hasil fotonya. Nggak begitu sering miss focused juga. Ya, mungkin karena ini lensa ultra wide jadi lebih sering pakai infinity focus.

Saya juga belum pernah mencoba lensa ini siang hari saat matahari sedang terik, jadi belum bisa mengulas mengenai flare-nya. Tapi dari ulasan blog lain yang tadi saya cantumkan di atas, ada kok penjelasan mengenai flare.

Berbeda dari Canon FD 50mm f/1.4 yang beratnya bisa bikin lengan berotot (nggak deng, canda, ehe), lensa Samyang 12mm f/2 ini ringan dan agak kecil. Yang bikin lebar hanya lens hood-nya aja.

Overall, saya jadi sayang sama si Samyang. Senang banget pakai lensa ini. Sudah saya coba memotret interior dan slow speed. Saya cukup puas dengan hasilnya. Mungkin masih akan sering saya gunakan untuk mencoba memotret yang lain seperti landscape.

Yang tadinya pengen lensa Sony, malah terlanjur sayang dengan si Samyang. Plot twist, ya?  Mungkin saya ditakdirkan berjumpa dengan lensa lebar satu ini. Sekaligus menobatkan si Samyang menjadi lensa third party pertama yang saya miliki. 💓

Kalau kamu, pernah pakai lensa wide apa? Boleh dong, share ulasannya. 😉


Hasil Foto bersama si Samyang 12mm f/2

Jepretan pertama dengan si Samyang




2 comments:

  1. Kalau dipasangkan dg Sony mirrorles apa perlu adaptor, ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo. perlu yaa, kak. jadi harus menggunakan adaptor :)

      Delete