Monday, 9 September 2019

Bulan Madu Menginap di Joglo Plawang Jogja

Bangunan Lobi Joglo Plawang

Setelah kembali ke Jogja usai mengadakan acara pernikahan, saya dan Mas berencana akan bulan madu singkat. Rencana awalnya ingin bulan madu di sekitaran Banyuwangi atau Bali Barat. Tapi, karena masa kuliah aktif jadi kami urungkan rencana tersebut dan menggantinya dengan bulan madu di Jogja aja. Berkat hasil nge-scroll daftar hotel di Traveloka, akhirnya kami memutuskan untuk staycation di Joglo Plawang pada tanggal 2 Mei 2019. Alasannya, karena pengen suasana yang agak tradisional, gitu.

Saturday, 7 September 2019

Suntik TT Catin di Puskesmas Gondokusuman II Jogja

Puskesmas Gondokusuman II (sumber: maps.google.com)

Sebenarnya udah agak lama saya melakukan suntik TT sebagai persyaratan menikah di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta, yaitu pada bulan Maret 2019. Satu bulan sebelum saya menikah (yes, I'm married now! Yay!). Nah, saya akan membagikan pengalaman suntik TT tersebut. Siapa tau berguna untuk para calon pengantin di sekitaran Jogja yang ingin melakukan suntik TT ini.
Suntik TT maksudnya adalah melakukan vaksin Tetanus Toksoid (TT). Vaksin ini wajib dilakukan oleh calon pengantin sebelum menikah, khususnya untuk calon pengantin wanita. Karena vaksin ini penting untuk kekebalan terhadap penyakit tetanus. Apalagi ketika nanti hamil dan ini berpengaruh pada janin. Menurut informasi dari berbagai sumber sih begituuu.

Membuat Surat Keterangan Bebas Narkoba di RSUD Jogja


Pendaftaran beasiswa biasanya ada syarat untuk melampirkan surat keterangan bebas narkoba (NAPZA) yang dikeluarkan dari instansi terkait, seperti puskesmas atau rumah sakit. Kebetulan saat ini saya sedang mendaftarkan diri untuk beasiswa Pemkot Bontang dan sudah pasti ada persyaratan ini. Setelah saya mencari tahu rumah sakit di Jogja mana aja yang bisa melakukan tes narkoba serta menimbang biayanya, akhirnya saya memutuskan ke RSUD Jogja.

Wednesday, 15 August 2018

Proses Perjalanan Menuju Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana

Mei lalu saya mengikuti rangkaian pendaftaran mahasiswa baru gelombang dua di Universitas Udayana dengan mengambil jurusan Magister Kajian Pariwisata. Meskipun saya tidak berhasil mendapatkan kursi alias gagal alias tidak lolos, saya ingin berbagi pengalaman bagaimana proses perjalanan menuju magister kajian pariwisata di Universitas Udayana. Karena, saat saya masih dalam proses pendaftaran, saya sudah penasaran dengan apa saja yang akan diujikan nanti. Tapi, saya kesulitan mencari kisi-kisi karena tidak begitu banyak informasi mengenai pendaftaran ini.

Sunday, 12 August 2018

Kuliah Lagi!

Sumber: Wikipedia
Hampir genap setahun usai lulus, jujur aja masih bingung mau ke mana dan ngapain. Sempat kerja selama hanya tiga bulan, lalu jadi penulis artikel partikelir sebentar, hingga akhirnya memutuskan untuk kuliah lagi. Memang dulu memiliki keinginan untuk melanjutkan studi, namun karena saya lulusan mentok jadi merasa bodoh dan enggak layak buat kuliah lagi, negatif dan pesimis banget yak. Tapi ternyata takdir berkehendak lain, Tuhan ngabulin cita-cita saya yang satu ini begitupula orangtua saya yang ngedukung keinginan saya. Sekarang, saya diterima di universitas negeri ternama dan mengambil jurusan yang dipengenin, yaitu Kajian Pariwisata.

Saturday, 17 March 2018

Photo Story: Rumah Penyembelihan Ayam Potong / The Chicken Slaughterhouse (Disgusting Photos Detected!)

Gantungan daging ayam mentah yang dijual di lapak pedagang Pasar Ciroyom, Bandung. 

Dagingnya yang empuk dan mudah diolah menjadikan ayam mendapat predikat sebagai lauk primadona. Hampir seluruh kalangan dapat menikmati daging ayam karena mudah ditemukan, baik di pasar tradisional atau modern, dan harganya terjangkau. Sebagian besar banyak yang memilih untuk membeli daging ayam di pasar tradisional karena selain lebih murah, dagingnya juga lebih segar dibandingkan di pasar modern. Bahkan, beberapa pasar tradisional memiliki tempat penyembelihan ayam potong sehingga tak perlu jauh-jauh mendistribusikan daging ayam tersebut untuk dijual kembali, salah satunya adalah Pasar Ciroyom, Bandung.


Sunday, 24 December 2017

Adek Berry dan Mata Lensa: Sebuah Mimpi


Adek Berry, pewarta foto perempuan yang saya kagumi. Bisa jadi mba Adek adalah sosok yang membuat saya jadi semangat mendalami bidang jurnalistik (meskipun sebenarnya saya belum kesampaian untuk terjun ke dalam profesi mulia ini haha). Menyenangkan bahwa mba Adek akhirnya merilis sebuah buku yang ditulisnya sendiri, yang membuat saya jadi ingin mengenali sosok mba Adek lebih dalam.

Wednesday, 20 December 2017

Barang Wajib Saat Hujan

pic source: pakistantoday.com.pk

Ketika sedang berjalan atau berkendara motor lalu terguyur hujan tanpa persiapan, tentu merasa kesal dengan diri sendiri, bahkan sampai menyalahkan hujan. Daripada menyalah-nyalahkan sesuatu yang tak bisa disalahkan, lebih baik persiapkan diri saja untuk menghadapi situasi hujan.

Sunday, 17 December 2017

Solitude: Menikmati Kesendirian

pic source: collective-evolution.com

Bisa dibilang saya tipikal orang yang enjoy dengan kesendirian. Namun, bukan berarti saya kesepian, karena saya cukup senang melakukan interaksi dengan orang sekitar. Karena kesendirian (solitude) dan kesepian (loneliness) itu memiliki arti yang berbeda.

Wednesday, 20 September 2017

Mengenal Alutsista milik TNI di Pameran Alutsista Koarmatim



Kawasan Dermaga Madura Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) TNI AL, Surabaya tampak ramai pada hari Minggu (17/9) kemarin karena sedang diadakan acara Pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang digelar oleh TNI AL. Acara tersebut merupakan rangkaian dari HUT ke-72 TNI. Sebenarnya acara ini  sudah digelar sejak hari Sabtu (16/9), namun saya baru sempat hadir di hari Minggu.

Pengunjung berkesempatan untuk tur singkat menaiki tank milik TNI AD

Persenjataan dan kendaraan tempur dari tiga Matra TNI (AD, AL, dan AU) meramaikan acara ini. Saat saya memasuki kawasan Dermaga sudah disambut oleh para tank yang berjejer rapi di sisi kanan jalan dan juga kapal-kapal berukuran besar yang bertengger di sisi kiri jalan yang berhadapan langsung dengan dermaga dan laut. Di sana saya pun ikut semangat untuk melihat lebih dekat dengan kendaraan garang tersebut. Saya sempat menaiki tank dan masuk ke dalam ruang kendalinya. Tidak lupa juga menghampiri kapal tempur dan menyusurinya. Para TNI yang sedang berada di sekitar pun ramah kepada para pengunjung. Bahkan tak segan untuk membantu pengunjung untuk menaiki tank atau kapal yang berukuran sangat besar tersebut.


Anggota TNI membantu pengunjung menaiki kendaraan tempur

Sekoci dan kapal tempur milik TNI AL

Kendali tank

Pamerannya tidak berhenti di situ saja, saya lanjut menyusuri hingga ke ujung Dermaga Utara. Saya kembali bertemu dengan kendaraan tempur, kali ini lebih banyak! Ada kendaraan darat berupa Amphibi, dan sejenisnya, ada pula kapal tempur lain salah satunya kapal selam terbaru milik TNI AL, yakni kapal selam Nagapasa. Tidak absen pula kendaraan udara milik TNI AU berupa pesawat tempur dan helikopter. Selain kendaraan tempur, rupanya juga ada tenda-tenda yang berdiri di sisi Dermaga. Di dalam tenda tersebut, TNI memamerkan penghargaan-penghargaan yang pernah diraih, segala seluk beluk mengenai TNI, bahkan ada pula senjata-senjata, baik berupa pistol hingga torpedo! Saya sempat  melirik ke tenda-tenda itu, walaupun sudah mulai pada beberes.

Helikopter milik TNI AU yang menarik perhatian pengunjung




Di Koarmatim ini, ada satu tempat yang ingin saya datangi sedari kemarin, yaitu bangunan ikonik yang gagah dan menjulang tinggi di ujung Dermaga, yang juga merupakan salah satu mahakarya seniman I Nyoman Nuarta. Yak! Bangunan itu adalah Monumen Jalesveva Jayamahe! Waktunya tepat sekali ketika saya ingin berkunjung dan ternyata sedang dibuka untuk umum, sehingga saya bisa melihat langsung dan takjub dengan monumen ini. Patung Laksamana TNI AL yang begitu gagah dengan gaya cool-nya bikin makin mantap. Ditambah dengan tulisan Jalesveva Jayamahe yang merupakan slogan dari TNI AL yang berarti "Di Laut Kita Berjaya". I was so amazed! Saya pun sempat menaiki monumen tersebut walaupun hanya sebentar karena saya dehidrasi dan tidak membawa minuman. :))

Monumen Jalesveva Jayamahe

Turun dari monumen, saya menuju food court yang sengaja disediakan untuk para pengunjung yang lapar dan haus, seperti saya ini. Daripada pingsan di atas monumen yang berada di lantai 3 gedung monumen, lebih baik saya ke food court untuk mengisi tenaga. Kebetulan ada teman yang sedang buka food stand di sana (yang juga mengajak saya untuk datang ke acara ini. Thanks, Ru!). Saya pun berdiam diri di food court saja hingga akhirnya para prajurit TNI mulai sibuk berberes lokasi yang menandakan bahwa acara sudah selesai.




Saat menuju parkiran untuk pulang, saya mampir ke salah satu primadonanya TNI AL yang sedang beristirahat di dermaga depan food court. Primadona TNI AL ini tidak lain adalah KRI Dewaruci! Kapal layar legenda milik TNI AL yang dilahirkan pada tahun 1953 ini sedang bertengger dengan cantiknya di dermaga setelah sebulan lalu berkunjung di Cirebon. KRI Dewaruci ini sudah dua kali berkeliling dunia. Selain itu, juga beberapa kali ikut lomba kapal layar di berbagai negara. Setiap tahunnya, KRI Dewaruci ini membawa kadet AAL (Akademik Angkatan Laut) untuk pelatihan layar. Menurut informasi juga,  KRI Dewaruci sebentar lagi akan memiliki pengganti yang bernama KRI Bima Suci yang tentunya memiliki teknologi lebih canggih dan berukuran lebih besar dan mantap dari KRI Dewaruci. KRI Dewaruci ini menjadi penutup yang manis dari kunjungan saya ke Markas Koarmatim.

Selamat beristirahat sang Dewa, semoga saya pun bisa melihat KRI Bima Suci secara langsung. :)


Lonceng KRI Dewaruci yang bertuliskan tahun peresmian, 1953