Friday, 5 September 2014

4 September 2014

Hari ini gue punya agenda ke Kantor Imigrasi di Jakarta. Dengan tujuan untuk mendaftarkan diri pindah kewarganegaraan (ngarep).
Sebelom berangkat gue nyetrika jilbab gue. Langsung gue cus ke terminal Cileunyi naik bis menuju Cililitan. Sesampainya disana, langsung menuju halte busway Kuningan Timur, ketemuan dengan kakak gue.
Di Kantor Imigrasi sempet ngeyel-ngeyelan sama petugasnya. Jadi, KTP gue kan Bontang, tapi gue bikin paspor di Bandung, terus ngurusin lagi di Jakarta. Petugasnya rada males gitu, jadi aja ngeyel sama kakak gue. Walapun ujung-ujungnya tetep diurusin sih.

Sunday, 29 June 2014

Can't bite for a while...

Kemarin (28/6) gue emang berencana mau keliling Bandung. Mengurusi segala urusan untuk ngebenerin onderdil badan gue haha. Jadi rencananya adalah pergi ke tempat perawatan dan facial, kemudian ke BEC untuk meng-upgrade software hp gue, dan terakhir ke dokter gigi untuk kontrol kawat. Dan rencananya gue cus jam 9 pagi. Namun, ternyata ngaret karena gue baru balik dari Ciwidey jam 10 pagi! Ngapain ke Ciwidey? Jadi ceritanya gue abis gathering bareng juri rafting. Yang awalnya cuma kumpul di tempat makan aja, kemudian berlanjut berendam di Ciwidey sampe pagi. Selama perjalanan pulang gue ngantuk parah dan tepar sampai di kosan sampe jam 11an, lanjut gue mengeksekusi rencana gue.
Gue ke Bandung sendirian, naik motor. Wes byasaaaa.

Sampai di tempat perawatan, gue ngantri nunggu di panggil. Gue udah lama gak perawatan di tempat biasa. Terhalang oleh finansial yg dimana gue lebih memprioritaskan makan banyak dan enak daripada ngurus muka, hahaha. Gue pengen facial sebenernya. Tapi, pas di panggil gue cuma di kasih krim sama sabun cuci muka doang. Gak di panggil buat facial. Biasanya sih langsung disuruh facial. Tapi yaudalah, gue bisa saving beberapa duit gue untuk yg lain.

Tuesday, 10 June 2014

Juri Kompetisi Arung Jeram

2 minggu yg lalu aku sempat jadi juri kejurnas arung jeram mahasiswa dan pelajar yg diadakan oleh menpora. Berawal dari mabim orad lalu diajakin jadi juri menpora cup 2014 di Garut.
Selama 5 hari aku stay di Garut. Mengikuti pelatihan hingga eksekusi jadi juri. Lumayan makan gratis dan teratur dari sarapan, makan siang, makan malam. Hahaha.
Disana aku bertemu banyak orang-orang gokil yg bisa buat aku jadi ikutan gila. Karena semakin hari yg makin petakilan, aku sukses bikin chief judge jadi fans aku (hahaha). Apalagi pas di DRR. Iseng beraksi di depan meja chief judge. Ceritanya ky lagi audisi gitu, dan aku dikasih 4 yes untuk jadi juri di Ciwulan Open 2014, yang diadain Juni ini, alias minggu ini!!!
Tapi sayang banget aku gak bisa ikutan karena bentrok sama uas. Sedih bet. Yakali ngorbanin uas, kapan ogut lulusnya?! Tapi sekaligus senang karena pada nanyain aku. Pada menanti kehadiranku jadi juri (pede bgt wkwk). Senang deh bisa bikin mereka senang kemaren pas di Menpora Cup 2014. Apalagi bisa meluluhkan hati para chief judge, terutama om Jojo dan om Black. Aku nanti pasti bakalan dateng. Numpang petakilan aja haha. Semoga disisihin kaos, pin, stiker Ciwulan Open 2014. Hahaha!!!
Luv kalian semua para juri dan chief judge Menpora Cup 2014!!!




Saturday, 14 December 2013

Review: Everest, Beyond the Limit (2006)

Everest: Beyond the Limit adalah film documenter series yang digarap oleh Discovery Channel. Selain itu juga bekerjasama dengan Himalayan Experience, yg merupakan jasa guide ekspedisi di 8.000-ers pegunungan Himalaya, salah satunya adalah Everest. Himalayan Experience ini sudah menjadi jasa guide yg sangat profesional. Didirikan oleh seorang pendaki asal New Zealand yaitu Russell Brice, bekerjasama dengan Sherpa. Salah satu Sherpa kepercayaannya adalah Phurba Tashi,  yg kemudian menjadi chief Sherpa di Himalayan Experience.

Di Season 1 ini terdiri dari 6 episode. Menceritakan tentang ekspedisi dari orang-orang yg menurutku tidak biasa. Para pendaki ekspedisi di season ini adalah Mogens Jensen, Mark Inglis, Max Chaya, Tim Medvetz, Brett Merrell, Terry O’Connor, dan Gerard Bouratt. Sebelum lanjut, saya akan bercerita mengenai tokoh-tokoh ini.
Source: tomsky.de
Mogens Jensen, adalah seorang pendaki profesional asal Denmark. Denmark merupakan sebuah negara yang tidak memiliki gunung tinggi, dan hobi yang dilakoni oleh Mogens ini bisa dibilang luar biasa. Bahkan di negara asal yg tidak memiliki gunung tinggi, dia mampu melakukan pendakian hingga ke Everest. Mogens memiliki penyikit asma yg terbilang kronis. Penyakit tersebut tidak menghalangnya untuk mendaki gunung tertinggi di dunia, bahkan dia berusaha untuk melawan penyakitnya dengan cara melakukan summit attack tanpa menggunakan bantuan oksigen. (Also, he’s my favorite :p)

Friday, 13 December 2013

Pantai Sawarna

sorry there are no photos here to make this story more interesting because the internet connection currently not stable. I will put some photos here after I got a stable connection. :)

Pantai Sawarna terletak di kawasan desa Sawarna, kecamatan Bayah, kabupaten Banten. Potensi wisata alam yang ditawarkan oleh Sawarna yang terkenal antara lain adalah Goa Lalay, Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Layar, dan Pantai Laguna Pari. Yak! Aku pengen banget ke Sawarna. Setelah sekian lama, akhirnya terealisasi juga :) Trip kali ini aku pergi dengan teman kampus yaitu bersama Zikri, Indri, Ridho, dan Citra dari fakultas sebelah. Tema ke Sawarna adalah beach camping! Karena kami akan bertenda ria di pinggir pantai :D

Day 1 - Rabu, 8 Mei 2013
Rencana akan berangkat sekitar pukul 5 sore dari Terminal Leuwi Panjang. Tapi, siangnya aku harus ke DU dulu untuk menghadiri wisuda teh Anggi tercinta hihi, sekalian mengantar hadiah wisudanya. Karena macet, pas dateng taunya udah beres acara wisudanya. Ketemu teh Anggi bentar, ngasih hadiah, foto, langsung cus. Setelah dari teh Anggi aku menuju kosan Citra sambil beli beberapa ransum. Citra siap-siap, dan kemudian let's go to Leuwi Panjang menggunakan Damri kota. Dan ternyata, macet lagi sodara-sodara. Di Lw. Panjang udah ada Zikri, Ridho, dan Indri yang menunggu. Setelah sekitar 1 jam perjalanan, akhirnya sampai juga di Lw. Panjang dan bertemu dengan yg lain. Kemudian kami naik bis menuju Sukabumi dan kami menggunakan bis MGI.

Wednesday, 11 December 2013

Mabim Gunung Manglayang

Sebelum memulai perjalanan, kami melakukan briefing dan persiapan terlebih dahulu. Sekitar jam 5 sore, kami berkumpul di basecamp SAS alias kos Randi. Mempersiapkan peralatan perjalanan, mengingat pelajaran navigasi, dan menyusun beberapa rencana. Kami memulai perjalanan ba'da maghrib. Menggunakan angkot untuk menuju ke lokasi. Sesampainya di perumahan sekitar bawah Gn. Manglayang, kami mampir sebentar ke tempat Abah Egi & Kang Tatang. Makan malam, sholat, dan berisitirahat sejenak sebelum memulai pendakian. Sekitar 1-2 jam kemudian, sekitar pukul 11 malam, kami memulai pendakian.


Mendaki di gelapnya malam adalah hal yg menyenangkan. Karena beban sedikit berkurang, maksudnya jalanan gak begitu tampak, which means tanjakan gak berasa berat hehehe. Cuaca juga nggak panas. Pemandangan city light & bintang yg bertaburan menjadi suntikan semangat. Sekitar 1 jam perjalanan, kami mulai memasuki kawasan hutan. Pohon rindang menyapa kami. Hingga akhirnya mendengar suara gemericik air dan kami berhenti untuk mendirikan bivak, memasak, dan beristirahat untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

Tuesday, 30 April 2013

Twenty First Year

HUT DIRGAHAYU SARI KE-21!!!
Tanggal 28 April, 21 tahun yang lalu, lahirlah seorang bayi berjenis kelamin wanita bermuka kiyut ke dunia ini. Alhamdulillah persalinan berjalan lancar dan bayi dalam kondisi normal, hingga saat ini...
Gak kerasa udah umur 20an ajah. Perasaan baru kemaren maen nangkep kecebong di parit deket rumah, sepedaan ke kana'an. Eh sekarang udah gede aja, hobinya keluyuran. 

Yah pokoknya umur udah makin gak selow. Tanggungan hidup makin berat. Urat malu harus dijaga. Gak boleh pecicilan. Harus mikirin masa depan, terutama jodoh (eeeh...). Bahkan udah kebayang pengen nikah terus punya anak *palmface*. Tapi skill berumahtangga masih belum mencukupi. Jadinya harus belajar berumahtangga dari sekarang. Harus rajin ngepel, nyapu, nyuci baju, nyuci piring, masak, dan sebagainya. Kerjaan jangan menjantan terus, porsi berwanitanya kudu ditambah.

Hemmm....anyway! Di tahun ke-21 menjalani hidup di dunia fana ini, harapannya adalah...semoga sari semakin menjadi anak yang baik, berbakti pada orang tua, semakin rajin beribadah, tidak pelit, tidak egois, bijaksana, dermawan, tidak boros, cantique, pintar, tidak malas, kuliahnya lancar selancar jalan tol tanpa macet, yah jodohnya juga deh..., disayangi teman-teman, pokoknya didekatkan dengan segala kebaikan dan dijauhkan keburukannya. Aamin!!!

Ohya, hari minggu kemaren (28/04) aku diberi sesuatu sama temen-temenku loooh. Kakakku juga siiiih.
Jadi pas jam 12 malem teng, temen-temen aku ngirimin email. Rekaman suara. Dan aku dengerin. Dan....YA ALLAH!!!!!!!! Shocking soda banget!!!!!! Di rekaman suara itu yaaa ucapan-ucapan ulang tahun dari temen-temen. Bahkan temen yg ngobrolnya via chatting aja ada. Hahahah gokil banget gak sanggup lagi dengerinnya! Sampai sekarang kalo dengerinnya juga masih suka ketawa-ketawa! Priceless gift banget deh!! Gak pernah nyangka. Terima kasih ya buat Nangoerssss, Mya Tika Yara dan Ririn!!! :*

Terus, siang sampe malem aku main sama kakakku bareng patjarnya. Jadi awalnya mau lunch dulu di Dago Pakar. Nyari resto yang paling atas. Niatnya mau ke Dago Heuvel, abis naek banget. Eeeh, taunya udah diatas, ujung-ujungnya turun ke bawah. Gak ada view. Jadinya balik lagi dan memutuskan makan di Lisung. Makan steak doang sama ice thai tea favorit. Tapi perut udah kenceng aja, padahal pengen makan dessert juga *ceritanya mau ngerampok kakak*. Selanjutnya aku ngajakin ke Kosambi doooong! HAHAHAHA. Ini random banget! Pengen ngajak ke mall, lagi gak mood hedon. Bingung mau kemana. Sempet diajakin ke The Valley sih, makan lagi. Tapi perut belom kendor. Yudah aku ajak ke Kosambi. Mau beli permakan buat Poci (re: sepedah akuh). Sampai Kosambi, liat sana sini. Akhirnya dibeliin sarung tangan sepeda, lampu sepeda, tempat minum, sama saddle bag. Beli jelnya sadel juga sih, tapi pake uang sendiri. Sadar diri aja sih udah ngerampok banyak ehehehe. Lanjuuut, dinnernya di Sushi Tei mantapppp! Akhirnya maem salmon! Supaya pintar. Tapi tetep aja tidak aja kemajuan.....

suasana mejanya doang hehehe..

birthday girl!

Aku juga dapat ucapan dari temen tersayang di Malang!!! Jadi mereka ngeskype aku. Hihihi. Kangen banget lah gak boong. Soalnya kan di sekolah aku tuh barengnya sama mereka dan pas kuliah aku nya aja yang kepencar sendiri. Udah gitu ya pas skype-an mereka juga pake acara megang kue ada lilinnya. Terus dari jarak lebih dari 1000km, aku tiup lilinnya lewat monitor laptop. Gaul bet. Tapi sayang gak bisa makan kuenyaaaa!!!! Tapi makasih banget!!!! Ailopyu banget laaaaaah! Buat Puspa, Ika, Nailan. Mereka juga bikin gambar HBD Sareeeee dan di tag di FB. Makasih juga yaaa buat Isti walopun gak ada di Skype. Ketjup manis bangau :*



Gak cuma itu aja. Sodara-sodara aku di PANTERA, angkatan SAS, juga ngasih ucapan. Dan ucapannya komplit banget personilnya. Berhubung kalo ngumpul gitu pasti ada yg gak pernah dateng. Kece banget lah SASku ini pokoknya. Makasih banyak yaaaaaaaa!!!!!! Ayo kita jalan-jalan!!!! :*



Most of all, makasih banget buat yg udah ngucapin dan doa-doanya. Aamiiin! Semoga doanya mantul juga ke kalian ya. :)
BE BETTER THAN BEFORE, SARI!

Tuesday, 2 October 2012

Braga Festival 2012


Berawal dari keisengen menggoogling dan mendapatkan info tentang event-event di Bandung raya, jadilah saya pengen dateng ke event-event tersebut. Info yg di dapet sih Braga Festival, Bandung Air Show, sama Keuken. Ada yg bilang dalam rangka merayakan ulang tahun Bandung, ada yang bilang emang udah event tahunan, ada yg bilang gatau itu event kenapa ada yang penting dateng (salah satunya saya). Okey, next baby.

Rencana awal sih pengen dateng ke Bandung Air Show dulu terus lanjut ke Braga Festival, tanpa tau arah angkot yang dituju. Yg penting pergi duluuuu. Perginya naek trepel Jatinangor-Bandung. Berasa jauh banget gitu ye kayak dari Cengkareng ke Nangor. Tapi ini trepel lumayan ngebantu buat anak kosan pelosok yang gak bawa kendaraan dan hanya bermodalkan kaki serta...uang. Sebenernya sih ada damri, cuma berhubung jalurnya ntar jadi makin jauh, jadilah diputuskan naik trepel.

Selama perjalanan temen saya bilang kalok katanya Bandung Air Show bakalan sepi, gak tau juga kesana mau gimana, gini, gitu, tralala, trilili. Saya sih awalnya masih ngotot pengen kesana. Pengen banget ngeliat pesawat joget-joget, orang gelantungan dari langit, yagitudeh. Kamu pengen banget gak sih bisa liat kayak gitu secara langsung yg kayak di tipi-tipi itu? Kalo saya sih pengen. Walopun ndak tau pesawat yang nangkring disana tipe apa, mesinnya apa, perusahaan apa, pilotnya sapa, ukuran sayapnya berapa, harga paha bawahnya berapa (lahhhh...). Yg penting looking-looking wae. Anyway lanjut ke percekcokan antara saya dan temen saya ini. Awalnya sih ngotot...awalnya...iya awalnya doang. Tapi, setelah dipikir-pikir dengan menimbang bobot babat bibit dan sodaranya bebet, akhirnya yauda deh BragFest aja.
Ribuan detik kemudian, akhirnya sampe juga di jalanan Pasteur yang macet padat merayap. Duduk manis aja di dalem trepel sambil ngeliatin (yang kayaknya) menara bandara. Eeeeeh, terus ada helikopter lewat dong. Abis itu liat lagi kelangit. Ada layangan banyak terus tinggi banget. Lucu banget gitu ada layangan tinggi banget. Kayaknya ada kompetisi layangan ato apa kali ya di BAS. Tapi.....setelah di liat peratiin itu layangan makin turun. Dan ternyata itu bukan layangan pemirsa. Itu adalah beberapa orang yang bergelantungan pake parasut di langit. Hore. Gak ke BAS tapi seenggaknya bisa liat helikopter lewat sama orang terjun payung. Sekali lagi. Hore!

Touch down Baltos (satel trepelnya), langsung naek ke lante tiga. Laper ey soalnya, pengen makan, makan yang banyak, supaya sehat dan kuat. Udeh aja gitu sampe di tempat makan, cari posisi pewek, buka buku menyu, kalapppppp! Sate ayam, soto ayam, pempek, panekuk, eskrim, blarhhh *ngiler segalon*. Udah tulis ini itu inu iti, ternyate dessert yang pengen saya makan pake banget gak ada. Zonk. Sedih... Yaudah, mungkin belom ditakdirkan untuk makan dessert. Terima aja dg lapang dada.
Selese makan lanjut lah perjalanan bak musafir desa yang nyasar ke kota, lanjut ke BEC. Niatnya sih kesana mau cari tipi. Sampe sana agak ragu juga sih. Emang disana jualan tipi yak? Udah muterin sampe lante tiga aja, emang gak ada yg jualan tipi. Mungkin ini buat pemanasan kaki aja. Setelah itu lanjut ke BIP. Sesuai dg niat awal, mau cari tipi. Di toko elektronik yg terletak di lante tiga pojokan, dimulailah pencarian tipi. Tipi idaman menurut saya itu yg slim, gak besar banget tapi gak kekecilan juga, ya average gitu, hidupnya berwarna, dan tentunya banyak bonusnya, bonus kabel, buku, remot dan beserta batre tentunya. Tapi untuk mendapatkan pasangan (ralat: tipi) idaman itu emang susah ya. Dianya gak ada di toko itu, Dg perasaan yg gak nyesel-nyesel banget, puter arah dan stretching kaki lagi di BIP sampe akhirnya gatau lagi mau ngapain di BIP. Gabut. Karena gabut di BIP, perjalanan yg sebenarnya dimulai! Sesuai dg tujuan awal. Ke Braga Festival.

Okay, jadi, buat kamu yg ancoters dan gak tau jalan menuju Braga dari BIP, ini saya kasih tau resepnya. Jangan berdiri tepat di depan BIP, karena ancot gak akan mau nerima penumpang seperti kamu, lagian gak ada juga ancot tujuan Braga kalo cari di depannya BIP. Kecuali kalo kamu taksiers, ada noh banyak. Jalan ke sebelah kiri ampe ada perempatan, eloh nyebrang ntar cari deh ancot jurusan St. Hall. Naik itu ancot, duduk manis dan jangan sampe ketiduran, berhentilah dg cara bilang 'KIRI' dan angkot otomatis akan berhenti. Jangan coba melompat keluar angkot kalo lagi terburu-buru pengen berenti, karena bakalan sakit. Udah turun dari angkot, jangan lupa bayar ke sopirnya. Sesuai dg motto: naik gratis, turun bayar. Tidak disarankan bayar dg menggunakan kartu debit maupun kredit dan nominal diatas 20rb.

Berhenti di depan jl. Braga, udah rame aja. Lautan manusia di depan panggung. Butuh perjuangan ekstra mau masuk ke Jl. Braga. Masuknya gratis kok. Keluarnya juga gratis. Ditengah-tengah lautan manusia, lagu reggae dikumandangkan, lautan manusia lgs bergelombang. Pada joget-joget selow gitu. Bayangin sendiri ya joget-joget selow itu ky gimana. Karena sesak dan dipenuhi asap rokok, temen saya ini ngakunya pengen pingsan. Sebelum dia pingsan dan saya bingung harus berbuat apa, lgs kita menerobos lautan manusia dg kekuatan penuh. Dan akhirnya....OKSIGEN!!! Fuh. Perjuangan yg tak akan terlupakan.........................

Akhirnya, Braga Festival 2012!

Kita berdua masuk ke dalem BCW. Karena belom pernah masuk sana dan agak penasaran gitu. Muter gak jelas di dalem, keluar BCW, dan akhirnya masuk ke sebuah restoran cepat saji di samping BCW. Kita duduk di depan jendela yg menghadap Jl. Braga. Ada sekilas iklan disini. Posisi saya lagi memegang burger yg udah kegigit sambil nunduk ngelus-ngelus henpon. Merasa ada panggilan buat makan burger, saya noleh kedepan, dan beberapa orang diluar ngeliatin saya sambil nemplok di jendela. Muka saya cengok. Sambil ngeliatin itu orang-orang, muka saya ngedeketin burger yg saya pegang dan saya gigit perlahan daaaaannnnn itu orang-orang lgs berekspresi ky 'WOOOOOOWWWW ENAKKKKKKKK'. Kayak iklan-iklan makanan di tipi itu. Masih dg muka cengok, nunduk lagi.......
Puas makan untuk yg kedua kalinya, kali ini kita siap muter-muterin BragFest! ^o^

Barengan temen seperjuangan menuju BragFest :))

Karena udah semakin gelap, jalanan semakin rame. Kita sempet minggir ke stand yg jualan hiasan kepala gitu, semacam bando. Lanjut ke ujung jalan Braga, poto-poto deh dg berbagai pose, angle, dan objek latar. Entah siapa yg bikin kerajinan rotan-rotan itu yg jelas terimakasih udah dibolehin poto-poto deket situ. Oiya. ditengah jalan braga ada panggung lagi. Panggung kecil yang diisi dg nyanyian beraliran rock. Terus menjelang ujung jl. braga, dipamerkan foto-foto hasil karya para potografer. Di pinggiran jl. braga juga dipamerkan banyak lukisan. Di ujung jl. braga juga ada panggung. Sepertinya sih panggung utamanya, karena panggungnya besar dan ada kursi-kursi yg disediakan di depan panggung. Kursi-kursi tsb khusus untuk tamu undangan kalo nggak salah. Sampai ujung jl. braga, jalan we lurus terus, dan sampailah ke pasar rakyat. Di pinggiran jalan banyak sepeda ontel yg terparkir dan juga ada bapak-bapak yg pake baju veteran. Jadul deh pokoknya. Kalo di pasar rakyat ada beberapa stand yg menjajakan barang-barangnya. Ada yg jualan pernak-pernik, hiasan, baju, celana, kain, sepatu, dsb. Karena naluri untuk berbelanja lg tidak mode on, jadinya lewat aja. Setelah keluar dari pasar rakyat, ada banyak orang yg pake kostum-kostum. Ada yg pake kostum naga bahkan ada yg pake kostum gedung sate! Lucu beuttttttthhhhh sumfah. Tusuk sate gedungnya sempet copot hahaha. Selain itu, mereka juga pada pake sepatu roda. Well, ternyata mereka itu semacam pembukaan dari Braga Festival. Sambil nunggu mereka beraksi, saya sama temen saya duduk-duduk sante di pinggir. Polisi mulai mengamankan jalan, dan mereka mulai pawai ke jalan raya. Gatau deh mereka tujuannya mau kemana. Ya udah gitu aja. Duduk. Nungguin pawainya pergi. Udah. Selesai. Jalan balik lagi ke Braga....

Keluarga Bahagia Gedung Sate

Saya gak tau waktu itu arah jalannya kemana, tetiba nemu aja ada stand-stand makanan. Oh surgaaaaa. Makanan! Tapi....gak seperti yg saya bayangkan sih. Sampe sana saya jadi gak tau mau makan apa. Temen saya sih makan risoles melepuh. Jadi, risoles melepuh itu tengahnya diisi keju mozarella yg dipanasin. Jadinya kan cair. Dan kalo lgs dimakan setelah keluar dari penggorengan, dijamin lidah lgs melepuh. Jadi, saran saya, tunggulah sekitar 10 menit setelah digoreng. Sekian.

KULINER!

Setelah makan itu risoles, mulai lagi keliling liling. Akhirnya diputuskan saya makan pageti. Udah pesen. Udah duduk. Obok-obok tas. Tepuk-tepuk kantong celana. Ada yg kurang pemirsa. Yg kurang adalah henpon saya. Wozoh, Sari pinter. Hapenya ketinggalan di tempat risol tadi. Untung mbak-mbaknya baik, mau nyimpenin hape saya. Walopun dia sempet dibikin pusing sama hape saya. Hape saya emang bandel kok. Ngangkat telpon aja musti di elus-elus dulu. Balik lagi ke tempat pageti, makan, kenyang, markipul.
Niatnya mau pulang naek trepel lagi. Tapi, karena jalanan lagi rempong dan kemacetan terjadi dimana-mana. Jadilah kita memutuskan untuk pulang ke pelosok menggunakan angkot dg tujuan St. Hall - Gd. Bage, Cicadas-Cibiru, Cicaheum-Cileunyi, Cileunyi-Sumedang. Dg ini saya dinyatakan sebagai ancoters sejati. Yeah!


Ya. Sekian ceritanya. Tidak menghibur, tapi lumayan buat mengisi kegabutan. Ms. Word udah manggilin daritadi, pengen diketik-ketik juga katanya. Dadah!

Friday, 14 September 2012

Review: RE Retribution

Halo guys! 2 hari yang lalu, Resident Evil: Retribution keluar di bioskop setanah air Indonesia. Berhubung gue penggemar Resident Evil, jadi gue langsung nonton deh.




Jadi, ceritanya itu tetep dari lanjutan cerita Resident Evil sebelumnya. Dan, seperti biasa pasti di awal cerita si Alice selalu bangun tidur (kenapa harus gitu yak?). Cuma kali ini latar tempat ceritanya di mabesnya Umbrella Corporation yang ada di bawah lautan beku di Rusia. Karakter udah oke banget. Semua karakter yang di game di keluarin. Leon, Ada Wong, Jill Valentine, Luther West, Las Plagas, Albert Wesker, bahkan ada zombie yang pegang gergaji mesin (ini zombie yg menurut gue paling ngeselin di gamenya). Cuma disini zombienya melanggar kodrat sebagai zombie yang seharusnya cuma jalan mabok. Disini zombienya bisa lari, ngendarain motorcross sama mobil, bahkan bisa berenang. Menurut gue sih itu melanggar kodrat, hahaha. And yeah secara karakter oke.
Tapiii, gue gak begitu demen sama alur ceritanya. Latar tempat cuma 1, di mabes Umbrella Corporation doang. Emang sih ada Tokyo, Rusia, NYC, tapi itu kan cuma simulasinya doang di Umbrellanya itu. Kurang muasin. Udah gitu alur ceritanya terkesan kayak gimana gitu. Kenapa tiba-tiba si Leon sama Ada Wong muncul? Padahal di cerita sebelomnya kayaknya gak ada tuh 2 orang. Kalo yang ngikutin gamenya pasti tau 2 karakter itu, kalo yang nggak? Udah gitu ada adegan si Leon semacam naksir Ada, padahal di gamenya mereka bedua tuh gak akur. Nah, udah gitu tiba-tiba si Wesker idup maning, padahal seharusnya udah mati di RE sebelomnya. Ceritanya juga terkesan maksa menurut gue. Endingnya apalagi. Kenapa dah si Wesker bisa jadiin gedung putih sbg mabes. Udah gitu ada zombie naga terbang indosiar juga.
But still tetep okay nih film. Overall gue masih demen sama Resident Evil: Apocalypse. Ada nemesis yang keren abis. Endingnya dramatis. Gue harap RE lanjutannya lebih epic dibanding RE sebelom-sebelomnya. Milla Jovovich awesome!

Monday, 16 July 2012

Finally, orange slayer!




I finally got the orange slayer! Dapetinnya dg susah payah, sodara sodari. Gak segampang motong kaen warna oren terus dijait lambang Pantera gitu doang. Ngos-ngosan banget pokoknya mah. Kulit sampe kering gegara kehabisan keringet saking banyaknya aer keringet yg keluar. Yah, pokoknya dahsyat. Dan emang sih, untuk mendapatkan sesuatu itu butuh pengorbanan.
Kenalin sodara baru aku dari Sapta Arum Saroja! :)

Leho - Pukew - Curut - Lunglay - Kuaci - Biwir - Konslet

It was really tough days! We fought together, we learned how to survive, we pushed our limits, we supported each other. I’m proud of us. We proud of our effort! Anyway, perjalanan belom selesai, komandan. Masih ada mabim. Tetep semangat yaaaa, sodara-sodaraku!! :*

Tak kenal lelah, pantang menyerah, karena kami PANTERA!” :D

photo 2 by Kang Afief via Facebook