Gak kerasa sudah
lewat satu tahun saya nggak menulis di blog ini. Kesibukan untuk menyelesaikan
skripsi membuat manajemen waktu sempat berantakan, banget. Sampai merasa bahwa
nggak punya waktu untuk sekedar nulis blog aja. Sebenarnya karena efek dari stress
jadi merasa apapun yang dilakukan gak sempat.
But anyway, waktu-waktu itu telah berakhir! Pengerjaan skripsi sudah selesai dan
begitupun masa studi saya sebagai mahasiswa sarjana. Yay! Saya pun bertekat
untuk kembali ke blog ini dan (belajar) menulis lagi. Sempat galau apakah akan
bertahan di blog ini atau migrasi ke provider
blog sebelah karena merasa kalau provider
blog sebelah lebih teratur untuk mengorganisir media dan lebih mudah untuk
mengubah tampilan. Sebetulnya kegalauan itu sudah ada sejak dahulu kala sih
haha. Tapi, kemudian setelah dipertimbangkan
kembali (dan juga selalu kembali ke blogspot) jadilah saya memutuskan untuk
mempertahankan blog ini sekaligus belajar untuk mengulik lebih dalam lagi.
Kenapa mau belajar menulis?
Pertanyaan itu
sempat terbesit di kepalaku, terlebih karena aku bukan tipikal orang yang bisa
mengolah kata-kata dengan baik. Untuk jawabannya adalah, tulisan merupakan
medium terbaik untuk menyalurkan apa yang ada di dalam kepala. Sesering apapun
aku memotret, gambar itu belum tentu mewakilkan apa yang ada di benakku.
Sehingga, aku pikir menulis adalah dokumentasi yang paling tepat. Tidak hanya
tentang hal-hal pribadi saja, tetapi juga ingin membagikan unek-unek yang sekiranya
bisa bermanfaat untuk diketahui orang lain. Berangkat dari keinginan belajar
menulis, saya sekarang mulai menggunakan bahasa Indonesia lebih baik lagi.
Mengenal kosa kata baru dan sebisa mungkin menggunakan kata-kata secara
terstruktur (walaupun gak mudah, serius!).
Sesungguhnya, saya
ini orang yang pemalu untuk mengungkapkan apa yang ingin diutarakan di depan
banyak orang, terutama di sosmed karena takut dengan apa yang orang lain nilai
tentang saya. But then, saya berusaha
untuk tidak peduli dan tetap harus manjadi diri saya sendiri dan mengikuti
kemauan saya sendiri. Kalau terlalu memikirkan orang lain, saya akan kehilangan
diri saya sendiri. Saya akan diam di tempat. Saya tidak akan bisa menulis dan
tidak akan bisa berbagi.
Saya pun sadar,
tulisan saya tidak belum sebagus penulis-penulis terkenal. Tapi,
bukankah semuanya berproses? Blog ini, yang berawal dari tahun 2006, dimulai
dengan tulisan alay seorang anak kelas 3 SMP yang bercerita tentang kisah cinta
monyet dan kehidupan entengnya saat itu. Sempat anak itu menggunakan bahasa
inggris dengan grammar yang acakadut,
bahkan saya yang saat ini pun gak bisa mengerti apa artinya. Kemudian seiring
dengan berjalannya waktu, tulisan-tulisan dalam blog ini semakin membaik, yah
setidaknya sudah tidak alay seperti dulu, haha! Kalau saya buka-buka arsip
lama, saya suka malu sama saya sendiri dan sampai menjelek-jelekkan tulisan
saya yang dulu, yang macam dear diary banget
gitu. Walaupun begitu, tulisan-tulisan alay dulu adalah bagian dari proses!
Sekuat mungkin menahan malu, saya harus tetap menyimpan arsip itu (tentunya dalam bentuk draft bukan published! Malu juga kali dilihat banyak orang, hahaha!). Kini,
sedikit demi sedikit, tulisan saya mulai terstruktur walaupun masih jauh dari
kata sempurna.
Saya pun kembali lagi
ke blog ini, jejak digital saya yang telah ada sejak awal-awal saya mengenal
internet 11 tahun lalu. Beberapa kali saya menelantarkan blog ini, cepat atau
lambat pasti saya akan kembali lagi. Karena, blog ini adalah ‘rumah’ yang akan
selalu ada untuk menumpahkan segala pemikiran saya, yang akan selalu menerima
keluh kesah, dan menjadi sekolah pribadi untuk berlatih menulis. J
0 comments:
Post a Comment