Sunday, 2 August 2015

Eksplor Pasar Loak di Jakarta

Setelah eksplor pasar loak di Bandung, kemarin saya berkesempatan untuk main ke pasar loak yang ada di Jakarta. Di Jakarta, saya dan Michael mengunjungi dua pasar loak yaitu pasar loak yang terletak di Jembatan Hitam, Jatinegara dan di Jalan Surabaya. Dua lokasi tersebut sebelumnya sudah pernah saya temui di Google, tapi nggak nyangka aja bakalan kesana hahaha. Pasar loak di Jakarta nggak cuma dua pasar itu aja, tetapi masih ada banyak yang lain, tapi kami hanya mampir ke dua tempat tersebut karena kurangnya waktu.



Jembatan Hitam, Jatinegara
Pasar loak ini nggak berada di atas jembatan seperti namanya. Hanya berdekatan aja dengan jembatan. Lapaknya berada di emperan pinggir jalan, dimana penjualnya menjajakan barang seperti barang-barang bekas pretelan segala macam, barang antik, kaset pita, kacamata, handphone batangan, hingga batu akik. Harga barang-barang tersebut sangat murah dan bisa ditawar jauh. Karena kondisi barangnya pun yang kurang mulus, berdebu, dan apa adanya, jadi harus benar-benar di cek apakah barang masih bagus, fungsional, atau sudah mati total. Setelah dibeli pun, jangan lupa agar barang tersebut dibersihkan terlebih dahulu. Untuk suasana tempatnya sangat crowded karena memang seperti pasar tradisional, jadi harus lebih berhati-hati menjaga barang bawaan.


Suasana Pasar Loak Jembatan Hitam. Banyak motor yang berlalu lalang.





Jl. Surabaya
Kalau cari di Google, pasti banyak hasil pencarian dari pasar loak yang berlokasi di Jalan Surabaya ini. Pasar loak di Jl. Surabaya lebih rapi dibandingkan dengan pasar loak di Jembatan Hitam, karena lapaknya berupa jejeran toko. Kebanyakan barang yang dijual berupa barang-barang antik (patung, logam, teropong, bahkan ada meriam), segala macam kaset (kaset pita, vcd, dvd, vinyl), dan tas (tas jinjing wanita, koper kulit, koper besi). Tempat ini sangat cocok buat para kolektor yang ingin hunting barang koleksian atau bisa jadi semacam museum bagi pengunjung yang hanya ingin lihat-lihat, karena barangnya memang benar-benar antik. Untuk harga memang tergolong lebih mahal dibandingkan di Jembatan Hitam, karena barang-barang disini lebih terawat dan dijamin bagus.

Suasana Pasar Loak Jl. Surabaya

Jadul!

Banyak wisatawan luar juga yang main kesini



Patung

Lapak koper

Lagi ada interview di lapak kaset

Ada yang jual stik golf juga

Suasana pertokoan barang bekas di Jl Surabaya

Berhubung saya mencari kaset pita, saya pun berbelanja kaset di kedua tempat tersebut. Kalau di Jembatan Hitam saya mendapatkan dua kaset pita dengan harga Rp 10.000 (tentunya ditawar terlebih dahulu), sedangkan di Jl. Surabaya saya membeli dengan harga lebih dari dua kali lipat dan nggak bisa ditawar, yaitu dengan harga Rp 30.000 untuk dua kaset. Karena memang kondisi kaset pita yang saya dapatkan di Jl. Surabaya lebih mulus dan 'bersih' dibandingkan yang saya dapatkan di Jembatan Hitam.

Semoga di lain waktu bisa eksplor pasar loak di Jakarta yang lain. :D

1 comment:

  1. aiiihhh berani euy ke jembatan hitam, sendiri kah? :o

    ReplyDelete